Implementasi Model Pembelajaran Kooperative LearningTipe STAD dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Keywords:
STAD, Motivasi Belajar, Model PembelajaranAbstract
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Guru yang menggunakan STAD juga mengacu pada belajar kelompok siswa, menyajikan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu menggunakan prestasi verbal dan teks berupa kuis. Adapun komponen-komponen terbentuknya STAD, yaitu: 1) presentasi kelas; 2) kelompok; 3) kuis; 4) skor kemajuan perseorangan; dan 5) penghargaan kelompok. Riset ini bertujuan untuk merencanakan dan implementasi proses pembelajaran kooperatif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V di MI Miftahul Ulum Selokgondang Lumajang. Dengan metode penelitian tindakan kelas yang berbentuk siklus dan spiral. Penelitian akan dilaksanakan dalam dua siklus yang setiap siklusnya terdiri atas 4 tindakan. Desain PTK yang peneliti gunakan adalah desain model Kemmis dan Mc. Taggart. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat dan motivasi murid pada kegiatan belajar mengajar tematik dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STDA meningkat pada setiap siklusnya. Murid lebih aktif dan antusias untuk merespon stimulus dari guru selama kegiatan belajar mengajar. Kemampuan murid memahami isi pembicaraan meningkat. Ini tampak dari banyaknya murid yang berani tampil untuk berbicara. Hasil tes untuk kerja murid baik kelompok maupun individu yang dilakukan oleh guru menunjukkan adanya peningkatan setiap siklusnya.
Downloads
References
Baiq Johariah S. “Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar PPKn Siswa melalui Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Tipe STAD di Kelas VII-E SMP Negeri 5 Mataram”. Jurnal Kependidikan, vol. 16, no. 3 (2018); 209-216.
Gibbs, G. 1988. Learning by Doing: A Guide to Teaching and Learning Methods. Oxford Centre for Staff Development.
Isjoni. 2011. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.
Jannah, Raudlatul. “Upaya Meningkatkan Keberhasilan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam”. Madrosatuna: Journal of Islamic Elementary School, vol. 1, no. 1 (November, 2017); 47-58.
Johnson, D. W., & Johnson, R. T. 1999. Learning together and alone: Cooperative, competitive, and individualistic learning. Allyn & Bacon.
Kasihani, K. 1998. Penelitian Tindakan Kelas. Malang, Depdikbud.
Mayer, R. E. 2009. Multimedia Learning. Cambridge University Press.
Octheria Friskilia S dan Hendri Winata. “Regulasi Diri (Pengaturan Diri) sebagai Determinan Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Kejuruan)”. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, vol. 3, no. 1 (Januari, 2018); 36-43.
Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sarifani, K. A. K. dan Rasto. “Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah dan Budaya Mutu sebagai Determinan Kinerja Guru”. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, vol. 2, no. 2 (Juli, 2017); 137-147.
Singh, A. K., Srivastava, S. dan Singh, D. “Student Engagement as the Predictor of Direct and Indirect Outcomes in the Management Education Context”. Metamorphosis, vol. 14, no. 2 (Desember, 2015); 20-29.
Slavin, R. E. 2005. Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice. London: Allymand Bacon.
Suprijono, Agus. 2013. Cooperative Learning. Yogyakarta: Raja Grafindo Persada.
Suwardi, D. R. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa Kompetensi Dasar Ayat Jurnal Penyesuaian Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Bae Kudus”. Economic Education Analysis Journal, vol. 1, no. 2 (November, 2012).
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Akhmad Afnan Fajarudin, Intan Zuhria (Author)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.